Jumat, 14 Maret 2014

Menj(el)ajah China Utara, Beijing - Shanghai - Hangzhou (3)

Dingginya suhu Kota Beijing tidak membuat surut semangat penj(el)ajahan di hari terakhir. Ada rmpat tempat yang akan dikunjungi hari ini, Summer Palace, Nu Jie Mosque, Temple of Heaven dan Yashow Market. Cukup Padat.

(Lebih) Kedinginan di Summer Palace

Summer Palace awalnya merupakan istana raja pada musim panas, dibangun pada 1750 saat pemerintahan Diansti Qing. Beberapa tahun kemudian, istana ini menjadi kediaman resmi raja. Summer Palace memiliki beberapa pintu masuk, North Gate, West Gate dan East gate. Jika menuju Summer Palace dengan menggunakan subway, maka akan masuk melalui North Gate.

Summer Palace dapat diakses dengan subway Line 4 dan turun di Beingongmen Station. Diantara pintu keluar stasiun subway dan pintu masuk Summer Palace terdapat penjual martabak dan telur rebus seperti yang kemaren ditemui di Deshengmen, harganya lebih mahal dua kali lipat. Lumayan untuk mengganjal perut di pagi hari.

Tiket masuk seharga RMB20 dan apabila ingin tiket terusan ke Dehe Garden, Tower of Buddihst Incense, Wenchang Hall serta Suzhou Street dan Danning Hall harganya RMB50 termasuk tiket masuk. Berdasarkan pengalaman di Forbidden City, dimana sudah kelelahan sebelum masuk spot-spot yang berbayar, juga spot berbayar tersebut belum tentu menarik minat, diputuskan beli tiket masuk saja. Apabila nanti ada spot berbayar yang menarik, tinggal beli tiket disana.

Area pertama yang dilewati ialah sebuah jembatan dengan Suzhou Street dibawahnya, Suzhou Street ini berupa kanal dengan bangunan-bangunan khas di tepinya. Tersedia perahu untuk mengarungi kanal tersebut. Beruntung tadi tidak beli tiket terusan untuk ke Suzhou Street sebab kanal di bawah masih beku. Berfoto diatas jembatan dengan latar kanal pun cukup.
Suzhou Street dengan kanal bekunya

Setelah melewati jembatan, ada sebuah taman yang dipenuhi orang-orang tua China dengan berbagai macam aktivitas seperti taichi, senam, senam kipas, atau sekedar bercengkrama. 

Bangunan di Summer Palace terdiri atas beberapa kuil yang mirip. Semakin lama, letak kuil semakin tinggi sehingga kita harus naik tangga yang cukup melelahkan. Semakin tinggi, suhu semakin dingin, pantas jika kemudian tempat ini dijadikan Istana musim panas. Suhu dingin pagi hari di titik tertinggi Summer Palace melebihi suhu dingin di Bird Nest sore kemarin, telingga sempat memerah, nyeri dan beku.

Setelah melewati titik tertinggi di Summer Palace, jalanan mulai menurun menuju sebuah danau yang Indah. Saat menuruni tangga menuju danau, terlihat kembali beberapa manula yang melakukan beragam aktivitas seperti taichi, judi kecil-kecilan, bahkan sekelompok besar manula sedang berpaduan suara. Mungkin lansia mendapatkan keistimewaan untuk masuk tempat ini.
Heart to Heart Chorus @ Summer Palace

Keluar dari Summer Palace melalui East Gate, di sana terdapat banyak rickshaw yang menawarkan jasa antar-jemput stasiun subway. Namun, memilih jalan kaki ke stasiun subway terdekat bukanlah sebuah pilihan berat. Cukup berjalan lurus ke depan (arah timur), melewati terminal kecil, lurus lagi kurang lebih 1km dan bertemu stasiun Xiyuan.

Makan Siang Enak di Tau Lu Fan

Restoran Tau Lu Fan merupakan satu dari sedikit restoran halal di Beijing. Letaknya di dekat Nu Jie Mosque (satu halte bus sebelum Nu Jie Mossque). Restoran ini hanya buka  saat makan siang (11.00-14.00) dan saat makan malam (18.00-21.00). Tau Lu Fan pernah direkomendasikan oleh Bondan Winarno. Patut dicoba, terlebih lokasinya dekat dengan Nu Jie Mosque, Masjid tertua di Beijing.

Tau Lu Fan dan Nu Jie Mosque bisa diakses dengan subway Line 2 turun di Changchun Jie Station, keluar di Exit C2. Di pintu keluar C2 ada dua cabang tangga keluar, pilih yang sebelah kanan kemudian seberangi jalan dan naik bus No 10, 48, 88, 213 atau 717 dari halte di seberang jalan tersebut.

Jika tujuannya adalah Tau Lu Fan, turun di halte Nu Jie, letak restoran ada diseberang jalan. Jika tujuannya adalah Nu Jie Mosque turun di halte Nu Jie Li Bai Si.

Rekomendasi Bondan Winarno memang tidak perlu diragukan, rasa makanan di sini sangat pas dengan lidah Indonesia. Maaakkkkk nyuuuuuussss... Harganya pun terjangkau, terlebih jika makan rame-rame karena sistemnya menu share.

Sebagai informasi, hanya diberikan waktu satu jam untuk makan di sini. Ketika hampir satu jam, pelayan akan menginggatkan.

Satu hal yang menggelitik, restoran muslim ini menjual beer. Apakah beer halal??

Pengemis di Nu Jie Mosque
Nu Jie Mosque Tampak Depan

Dari Tau Lu Fan menuju Nu Jie Mosque cukup dengan berjalan kaki. Melihat penampakannya yang mirip bangunan China, tidak akan menyangka ini merupakan sebuah masjid. Masjid berwarna abu-abu tua dengan atap lengkung berwarna merah berhiaskan ukiran China. Pintu masuk masjid ada di samping, mungkin pintu utama hanya di buka pada saat-saat tertentu. Tiba di sana bersamaan dengan jemaah yang baru selesai melaksanakan sholat dzuhur.
Jadwal Sholat dalam Bahasa China

Nu Jie merupakan masjid tertua di Beijing, dibangun oleh dua pedagang Arab (makam mereka ada di kompleks Masjid). Di kompleks masjid terdapat madrasah, makam, serta dua ruang sholat yang terpisah untuk pria dan wanita.

Yang menarik dari masjid ini bahwa selama di Beijing hampir tidak pernah menemukan pengemis (kalau di Shanghai banyak pengemis dan gelandangan), namun di Masjid ini ditemukan pengemis. Sedih.

Cerita yang lebih menarik, seusai Sholat, tidak lupa curi-curi untuk mengabadikan keindahan interior Masjid. Kamera Handphone sempat berbunyi saat curi-curi foto, dan marbot masjid yang duduk dibelakang ngomong sesuatu dalam bahasa China, mungkin teguran. Ternyata marbot tadi menyuruh untuk foto di belakang mimbar karena di sana terdapat ukiran kaligrafi yang bagus. Marbot tadi juga membagikan pamflet sejarah Masjid dalam bahasa Inggris serta mencoba menjelaskan dengan bahasa China. Dari panjang lebar tutur bahasa marbot tadi, yang dipahami hanya bahwa namanya Haji Yusuf. Klimaks dari cerita ini, Haji Yusuf aka Marbot meminta bayaran per orang. Sedih Pedih.

Haji Yusuf (berpeci) menerangkan ukiran kaligrafi

Mahyong di Temple Of  Heaven

Temple of Heaven, salah satu icon kota Beijing yang sering muncul di brosur-brosur wisata China. Terletak di pintuk keluar A, Tiantan Dongmen Station, stasiun subway line 5.

Temple of Heaven dibangun oleh Yongle Emperor pada 1402 masehi. Temple of Heaven terdiri atas beberapa bangunan, termasuk The Hall of Prayer for Good Harvest. Sebuah bangunan berbentuk silinder dan atap kerucut bersusun tiga. Seluruh bangunan terbuat dari kayu, sedangkan pelatarannya terbuat dari marmer berwarna putih. Perpaduan yang cantik.

Jika di Summer Palace didominasi oleh manula yang ber-taichi, di Temple of Heaven terdapat sebuah koridor yang di penuhi orang-orang bermain mahyong. Menarik.

Tiket Masuk Temple of Heaven seharga RMB 10 dan RMB20 untuk masuk ke The Hall of Prayer for Good Harvest.
Temple of Heaven

Tawar Menawar di Yashow Market

Tujuan pamungkas di Kota Beijing, sekaligus untuk berburu adalah Yashow Market. Yashow Market atau disebut juga Yaxiu Market dapat diakses dengan subway Line 10 dan turun di Tuanjiehu Station. Dari Tuanjiehu Station masih harus berjalan kaki kurang lebih satu kilometer. Mengingat jarak stasiun ke Yashow yang cukup jauh, saat kembali dari Yashow dibutuskan naik bus ngasal yang bergerak ke arah stasiun.

Mencari yashow cukup sulit karena sedikitnya informasi yang dimiliki. Berbekal tulisan Yashow dalam huruf China, bangunan berlantai lima tersebut akhirnya diketemukan juga.

Di lantai 1-3 terdapat toko yang menjual baju-baju, sedangkan souvenir untuk oleh-oleh ada di lantai 5.

Berbelanja di Yashow dan tempat belanja lain di Beijing cukup menyebalkan karena pedagang menawarkan barang dengan harga yang tidak masuk akal. Contohnya jaket panda yang di Bird Nest dijual dengan harga RMB40, di sini ditawarkan dengan harga RMB680, pedagang terus menerus menurunkan tawarannya sampe RMB50. Gila.

Pandai-pandai lah dan tega-tegalah dalam menawar.

Pengeluaran hari III:

  • Martabak di Summer Palace RMB10
  • Tiket Masuk Summer Palace RMB20
  • Makan Siang di Tau Lu Fan RMB24 (setelah dibagi 3 orang)
  • Haji Yusuf RMB5
  • Tiket Masuk Temple of Heaven RMB30
  • Makan Malam RMB15
  • Total Pengeluaran = RMB104

Tidak ada komentar:

Posting Komentar